Mengenal Sertifikat Kalibrasi, Jenis, Cara Baca dan Mendapatkannya

sertifikat kalibrasi

Pemahaman yang tepat tentang laporan kalibrasi sangat penting. Untuk memahami laporan kalibrasi dengan baik, pertama-tama penting untuk mengetahui dengan tepat informasi apa yang harus disertakan dalam laporan dan alasannya. Laporan kalibrasi yang berisikan sertifikat kalibrasi akan selalu harus Anda pahami cara membaca sertifikat kalibrasi karena dalam sertifikat kalibrasi atau dokumen kalibrasi ini juga ada informasi penting lainnya seperti adanya jangka waktu kalibrasi.

Apa saja yang harus Anda ketahui tentang sertifikat kalibrasi? Apakah sebegitu pentingnya untuk memahami tentang sertifikat kalibrasi ini?

Jenis-Jenis Sertifikat Kalibrasi

Penting untuk dicatat bahwa setiap perangkat memiliki standarnya sendiri untuk kalibrasi dan mungkin tidak memerlukan akurasi yang sama. Misalnya, perangkat yang digunakan dalam produksi dan produksi obat-obatan atau produk medis mungkin tidak memerlukan kalibrasi yang sama dengan perangkat yang digunakan di pabrik yang memproduksi komponen plastik untuk produk pelanggan.

Sertifikat kalibrasi disiapkan oleh laboratorium bersertifikasi ISO yang melakukan kalibrasi untuk menunjukkan bahwa perangkat telah dikalibrasi dengan standar yang ditentukan pengguna dan diuji akurasinya.

Secara umum, ada dua jenis sertifikat kalibrasi yang beredar, yaitu:

  • Sertifikat Terakreditasi SNI/ISO yang menyesuaikan dengan standar nasional di Indonesia yang mengacu ke standar internasional
  • Sertifikat Tidak Terakreditasi ISO, ini kebanyakan dari Original Equipment Manufacturer (OEM). Mereka juga disebut sertifikat kalibrasi yang dapat dilacak. Pabrikan menggunakan dokumen ini untuk produk yang mereka buat.

Cara Membaca Sertifikat Kalibrasi

Kita tahu jika hasil kalibrasi yang berupa sertifikat kalibrasi ternyata tidak semuanya memiliki akreditasi dari ISO atau SNI. Tapi, secara garis besar tujuan dari kalibrasi adalah sama untuk mengetahui apakah ada penyimpangan pengukuran yang ada di sebuah alat ukur.

Setiap sertifikat kalibrasi harus dapat dilacak ke Institut Standar dan Teknologi Nasional A.S. dan harus mencakup informasi berikut mengenai perangkat yang dikalibrasi dan standar kalibrasi yang diikuti:

  • Nama Sertifikat
  • Laboratorium melakukan kalibrasi
  • Informasi pengguna
  • Kode kalibrasi unik
  • Nama dan detail perangkat
  • Ringkasan kondisi lingkungan
  • Hasil kalibrasi
  • Informasi untuk penanggung jawab kalibrasi
  • Pernyataan bahwa hasil pengujian hanya relevan dengan perangkat tertentu
  • Bukti ketertelusuran

Ada satu hal yang sangat penting untuk dipahami pada sertifikat kalibrasi, dan salah satunya adalah memahami masa berlaku sertifikat kalibrasi.

Masa Berlaku Sertifikat Kalibrasi

Setelah dilakukan kalibrasi, alat ukur tersebut bukan tidak perlu dilakukan kalibrasi kembali. Di dalam sertifikat kalibrasi pun juga ada keterangan kapan masa berlaku sertifikat kalibrasi tersebut habis. Jika masa berlakunya habis, yang harus dilakukan adalah dengan melakukan kalibrasi ulang.

Tidak menutup kemungkinan bukan bahwa alat ukur setelah dilakukan kalibrasi mengalami kesalahan pengukuran kembali entah itu dari faktor penggunaan yang terus menerus atau adanya faktor yang lain.

Cara Mendapatkan Sertifikat Kalibrasi

Anda dapat menerima sertifikat kalibrasi dengan pesanan instrumen apa pun, jika Anda memintanya pada saat melakukan pemesanan kepada laboratorium kalibrasi yang sesuai dengan sektor alat ukur yang akan Anda kalibrasikan. Permintaan resmi dapat diajukan pada saat permintaan kalibrasi dibuat.

Anda pun bisa memanfaatkan kemajuan teknologi seperti adanya platform kalibrasi online untuk bisa mendapatkan sertifikat kalibrasi. Yang pasti, Anda harus melakukan kalibrasi di laboratorium yang sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional atau KAN.

Kesimpulan

Sertifikat kalibrasi sangat penting untuk Anda pahami. Sertifikat kalibrasi dengan berbagai isinya yang sangat penting pemahamannya karena berisikan masa berlaku kalibrasi yang menandakan untuk melakukan kalibrasi ulang.