Pernahkah Anda mendengar tentang istilah kalibrasi? Mungkin untuk sebagian orang awam istilah ini tidak begitu populer atau hanya tau tapi tidak bisa menjelaskannya. Bagi sebuah industri kalibrasi merupakan salah satu proses penting untuk mendukung sistem manajemen mutu produk yang dihasilkan.Â
Prosedur kalibrasi telah diatur dalam standar ISO/IEC 17025, standar ini menerangkan bahwa kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur dengan nilai yang diwakili oleh bahan ukur yang sudah diketahui besarannyaÂ
Berdasarkan pengertian tersebut dapat Anda ketahui bahwasannya besaran nilai ukur yang ditunjukkan oleh instrument alat harus sesuai standar. Oleh karena itulah proses kalibrasi penting dalam menentukan akurasi sebuah instrumentasi alat yang digunakan industri.
Sebagai sebuah proses, kalibrasi memiliki langkah-langkah dalam penyelenggaraannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Berikut ini penjelasan langkah-langkah kalibrasi yang harus Anda tahu, selengkapnya dibawah ini:
Proses dilakukannya Kalibrasi
Kalibrasi menjadi salah satu proses yang telah diatur regulasinya oleh pemerintah sebagai jaminan bagi produsen dan konsumen untuk mendapatkan kelayakan atas produk yang dihasilkan dan dibeli. Maka dari itu proses ini memiliki prosedur yang panjang dan tidak bisa dilakukan asal dan perlu tenaga yang berkompeten. Sebaiknya Anda pelajari pengujian kalibrasi untuk memahami bagaimana keberhasilan kalibrasi yang baik.
Seperti yang telah disinggung diatas, proses kalibrasi telah diatur standarnya dalam ISO/IECÂ 17025 standar ini pula yang kemudian diadopsi SNI untuk untuk syarat penyelenggaraan kalibrasi di Indonesia. Standar tersebut digunakan untuk menjamin ketertelusuran alat ukur baik secara nasional maupun internasional.
Untuk mencapai ketertelusuran pengukuran alat, maka dibutuhkan ketelitian serta konsistensi ketika melakukan pengamatan. Oleh karenanya untuk mendukung hal tersebut proses kalibrasi memiliki beberapa langkah yang harus dilaksanakan secara berurutan. Namun secara garis besar langkah-langkah tersebut memiliki beberapa point penting, berikut penjelasannya!
Pengamatan Sebelum Dilakukannya Kalibrasi
Seperti yang telah dijelaskan dalam pengertian kalibrasi bahwasannya membandingkan besaran nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur dengan bahan ukur adalah point pentingnya. Oleh karenanya pengamatan awal dibutuhkan terhadap alat yang dikalibrasi untuk melihat kondisi, fungsi, dan penunjukkan nilai sebelum dilakukan kalibrasi.
Hasil pada pengamatan awal tersebut nantinya akan dibandingkan dengan hasil pengukuran sesudah alat dikalibrasi sebagaimana standar yang digunakan alat tersebut. Dan umumnya hasil sebelum dan sesudah dikalibrasi memiliki perbedaan yang signifikan.Â
Perlu Anda ketahui bahwasannya kalibrasi digunakan untuk menguji kebenaran penunjukkan nilai yang dilakukan alat ukur bukan memperbaiki alat yang rusak. Kalibrasi dilakukan pada alat yang layak pakai, jika alat mengalami kerusakan dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum dikalibrasi.
Penghitungan Data KalibrasiÂ
Tahapan berikutnya adalah melakukan perhitungan atas data–data kalibrasi yang telah diperoleh. Perhitungan ini harus mematuhi metode kalibrasi yang digunakan sesuai dengan alat yang dikalibrasi. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pekerjaan kalibrasi menjadi salah satu pekerjaan yang butuh detail dan ketelitian, khususnya pada tahapan perhitungan ini.
Perhitungan data kalibrasi meliputi menghitung nilai maksimum-minimum, nilai rata-rata, standar deviasi, atau menentukan persamaan regresi. Hasil dari perhitungan tersebut kemudian menjadi dasar dalam penarikan kesimpulan atas pengujian kalibrasi yang dilakukan serta menentukan ketidakpastian pengukuran kalibrasi alat tersebut.
Membuat Hasil Laporan Kalibrasi
Membuat laporan adalah tahapan terakhir dari proses kalibrasi. Dalam pembuatan laporan harus mengacu pada format penulisan laporan kalibrasi pada pedomn SNI 19-17025. Dalam pembuatan laporan kalibrasi sebelum membuat hasil laporan, perlu adanya konsep laporan. Untuk lebih jelasnya mengenai laporan kalibrasi mungkin Anda dapat terlebih dahulu mempelajari dan memahaminya
Jika tahapan laporan telah sesuai dengan aturan yang berlaku, laporan akan disahkan oleh penanggung jawab kalibrasi dalam hal ini umumnya kepala laboratorium akan mengesahkan laporan tersebut sebagai tanda proses kalibrasi telah dilaksanakan.
Manfaat Setelah Dilakukannya Proses Kalibrasi
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan industri, memiliki resiko tinggi terjadi penyimpangan hasil kerja. Jika hal tersebut terjadi dapat menyebabkan resiko yang cukup fatal bagi perusahaan. Oleh karenanya pengukuran kalibrasi harus dipastikan keakuratannya dengan melakukan proses kalibrasi. Setelah menyimak dari penjelasan diatas, lantas apa sajakah manfaat dari melakukan kalibrasi? Berikut 7 manfaat kalibrasi yang harus Anda tahu :
- Meningkatkan kepercayaan konsumen maupun lembaga pengawasÂ
- Mendukung sistem manajemen mutu ISOÂ
- mengetahui perbedaan perhitungan alat ukur yang Anda miliki dengan standar yang ditetapkan.
- menentukan apakah alat ukur yang Anda gunakan masih layak dijadikan tolak ukur
- Menghemat biaya audit perusahaanÂ
- Menjamin hasil produk sesuai dengan standarÂ
- Mengendalikan produk yang beredar di pasaranÂ
Berapasih Frekuensi Kalibrasi alat Ukur yang Baik?
Semakin sering peralatan ukur digunakan maka performa dan fungsi alat dapat ikut menurun, untuk dapat mempertahankan performa dan fungsi alat tersebut dibutuhkan kalibrasi secara berkala. Nah banyaknya atau berapa kali kah kalibrasi dilakukan dinamakan dengan frekuensi untuk lebih lengkapnya mengenai frekuensi kalibrasi, Anda dapat mempelajarinya terlebih dahulu.
Untuk mengetahui frekuensi kalibrasi alat ukur yang baik, dapat dilihat dalam persyaratan kalibrasi yang menyatakan frekuensi kalibrasi yang baik. Persyaratan tersebut diantaranya yaitu :Â
- Persyaratan Kalibrasi di SNI CAC/RCP1:2011
- Persyaratan Kalibrasi di ISO 9001:2008 atau ISO 9001:2015
- Persyaratan Kalibrasi di SNI ISO 22000:2009
Kesimpulan
Proses Kalibrasi yang wajib dilakukan setiap kegiatan Industri akan mendukung sistem mutu bagi produk yang dihasilkan. Tanpa adanya peralatan yang dikalibrasi industry tidak dapat mengajukan jaminan mutu. Hal ini karena kalibrasi dilakukan dengan membandingkan standar ukur baik nasional maupun internasional jika hal ini tidak dipenuhi maka peralatan yang dipakai dianggap tidak berstandar.
Adapun secara garis besar proses kalibrasi terdiri dari beberapa langkah-langkah kalibrasi, antara lain pengamatan awal, penghitungan data membuat laporan yang berpedoman pada standar SNI 19-197025. Selain itu pula kalibrasi memberikan banyak manfaat bagi alat ukur agar tetap akurat digunakan.