Definisi serta Tujuan Kalibrasi dan Verifikasi

kalibrasi dan verifikasi

Kalibrasi, mungkin sudah tidak ada lagi yang bingung dengan istilah yang satu ini. Dengan banyaknya hal tentang kalibrasi dan juga berbagai macam hal yang ada di dalamnya seberapa pentingnya, mungkin ada satu istilah yang mungkin saja ada yang belum tahu, tentu saja adalah kalibrasi dan juga verifikasi.

Itu adalah hal yang sangat wajar karena ada tujuan dari keduanya yang menjadi pembeda, walaupun memang jika dijabarkan secara definisi secara luas, kalibrasi bisa terbilang akan menyerempet sampai dengan verifikasi. Apa yang menjadi pembeda diantara keduanya? Mari kita cari tahu!

Perbedaan Kalibrasi dan Verifikasi dari Definisi

Kalibrasi sebagai operasi yang, dalam kondisi tertentu, pada langkah pertama, menetapkan hubungan antara nilai kuantitas dengan ketidakpastian pengukuran yang diberikan oleh standar pengukuran dan indikasi yang sesuai dengan ketidakpastian pengukuran terkait (dari instrumen yang dikalibrasi atau dudukan sekunder) dan, dalam detik langkah, menggunakan informasi ini untuk membangun hubungan untuk memperoleh hasil pengukuran dari suatu indikasi.

Untuk memecah definisi ini, ini hanya menyatakan bahwa kalibrasi hanyalah sebuah perbandingan, tetapi juga memperkenalkan konsep ketidakpastian pengukuran dalam menghubungkan keakuratan perangkat yang sedang diuji.

Hasil dari Kalibrasi

Dalam kalibrasi, nantinya tujuannya salah satunya tentu adalah untuk mendapatkan hasil. Hasil kalibrasi instrumen atau alat ukur yang Anda miliki adalah sebagai berikut: 

  • Perkiraan kesalahan dari penunjukan alat ukur, sistem pengukuran atau besaran bahan.
  • Penetapan nilai untuk penandaan pada skala yang berubah-ubah
  • Menghasilkan faktor kalibrasi, misal dalam bentuk kurva kalibrasi

Pengertian Tentang Verifikasi

Bagaimana tentang verifikasi? Verifikasi instrumen adalah proses konfirmasi apakah suatu instrumen bekerja dengan benar, akurat dan dalam batas yang dapat diterima. Ini melibatkan membandingkan pembacaan atau pengukuran yang diperoleh dari instrumen dengan nilai standar atau rentang nilai yang diketahui. Tujuan dari verifikasi instrumen adalah untuk memastikan bahwa instrumen memberikan hasil yang andal dan akurat, dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.

Tujuan dari verifikasi tentu saja adalah menghasilkan hasil bagaimana verifikasi itu dilakukan, bagaimana itu?

Apa saja Sih Hasil dari Verifikasi?

Verifikasi memiliki hasil yang sangat jelas, berikut ini adalah beberapa hasil verifikasi yang harus Anda ketahui:

  • Apakah alat akan kembali digunakan. Jika alat sudah di verifikasi menentukan apakah alat bisa digunakan lagi atau tidak.
  • Melakukan penyetelan juga merupakan salah satu hasil dari dilakukannya verifikasi alat ukur.
  • Melakukan perbaikan akan dilakukan karena memang ini sesuai dengan prosedur verifikasi.
  • Menyatakan bahwa kinerja alat telah menurun
  • Menyatakan alat tidak dapat dipakai lagi setelah dilakukannya pengecekan.

Kesimpulan

Sudah paham tentang perbedaan kalibrasi dan verifikasi? Sekilas memang sama akan tetapi memiliki tujuan di hasilnya yang kompleks.

Verifikasi instrumen dapat mencakup serangkaian pengujian dan pemeriksaan, seperti kalibrasi, pengujian kinerja, dan pengujian fungsional. 

Ini mungkin juga melibatkan penggunaan berbagai standar referensi atau prosedur pengujian untuk memverifikasi akurasi dan presisi instrumen. Frekuensi verifikasi instrumen dapat bervariasi tergantung pada jenis instrumen dan tujuan penggunaannya. Beberapa instrumen mungkin memerlukan verifikasi sebelum digunakan, sementara yang lain mungkin memerlukan verifikasi yang lebih jarang, atau bahkan ada yang sampai memerlukan adanya validasi.

Apa memang bedanya kalibrasi dan validasi? Walaupun memang bisa juga terlihat sama seperti verifikasi yang mirip dengan kalibrasi, ternyata keduanya memiliki perbedaan juga di dalam segi tujuan.

Baca juga: Perbedaan serta Penjelasan Kalibrasi dan Validasi