Setiap pengukuran memiliki yang namanya ketidakpastian. Ini tentunya bisa saja terjadi kepada proses kalibrasi. Proses kalibrasi yang digunakan tentu saja adalah dengan melakukan metode dari pengukuran tertentu, maka dari itu pasti ada yang namanya ketidakpastian kalibrasi. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah apa saja yang mempengaruhi adanya ketidakpastian kalibrasi?
Maka dari itu, kita akan membahas tentang ketidakpastian kalibrasi itu sebenarnya apa dan juga berbagai hal yang mempengaruhi ketidakpastian kalibrasi.
Penjelasan Ketidakpastian Kalibrasi
Setiap hasil pengukuran selalu mengandung ketidakpastian. Apa yang menyebabkan ketidakpastian dalam hasil pengukuran? Pertama, pengukuran dilakukan oleh manusia, dan manusia diketahui tidaklah sempurna, sehingga hasil pengukurannya juga tidak sempurna. Kedua, alat yang digunakan untuk pengukuran juga merupakan hasil karya manusia, sehingga tidaklah sempurna.Â
Selain kedua faktor ini, ada banyak faktor lain yang mempengaruhi hasil pengukuran yang tidak dapat diketahui semuanya. Namun, penting untuk mengetahui sumber-sumber kesalahan dan berupaya menghilangkannya.
Ketidakpastian Meliputi Hal Berikut
Ada beberapa faktor dari adanya ketidakpastian yang meliputi ketidakpastian kalibrasi selain pengukuran yang dilakukan manusia dan juga kesalahan dari alat yang digunakan untuk melakukan kalibrasi, diantaranya adalah sebagai berikut.
Kesalahan Kalibrasi
Yang pertama tentu saja adalah adanya kesalahan kalibrasi. Kesalahan dalam kalibrasi ini memang sangat bisa terjadi. Setiap alat ukur pastinya memiliki skala nilai pengukurannya sendiri yang sudah ditetapkan sesuai dengan standar. Setiap alat ukur akan dilakukan kalibrasi pada saat selesai produksi.
Akan tetapi, sudah pasti namanya buatan manusia walaupun sudah dilakukan standarisasi akan tetap saja mendapatkan kesalahan pengukuran saat dilakukan kalibrasi. Kalibrasi yang memerlukan yang namanya konsep kalibrasi relatif pastinya memiliki standar bukan?
Kesalahan titik nol
Kita tahu semua jika pengukuran akan dilakukan dari titik nol terlebih dahulu. Titik nol pada skala alat ukur tidak selalu sejajar dengan titik nol pada jarum penunjuk alat ukur. Contohnya, pada neraca (timbangan), jarum penunjuk mungkin tidak berada pada posisi nol meskipun tidak digunakan untuk menimbang. Kesalahan ini dapat diperbaiki dengan memutar tombol pengaturan posisi jarum hingga tepat pada posisi nol.Â
Jika tidak memungkinkan, kita dapat mencatat posisi awal jarum penunjuk dan menganggapnya sebagai titik nol.
Kelelahan Komponen Alat
Faktor yang satu ini biasanya terjadi pada saat proses kalibrasi. Alat kalibrasi tentu saja memiliki jangka waktunya tersendiri juga, masih sama dengan alat yang dikalibrasi. Alat kalibrasi yang sudah digunakan dengan jangka waktu yang lama tentu saja akan mengalami kelemahan dalam akurasinya atau biasanya disebut dengan kelelahan komponen alat.
Gesekan Pada Alat
Kesalahan yang satu ini biasanya terjadi karena adanya gesekan antar alat saat proses kalibrasi. Meskipun terlihat sepele, tapi ini bisa saja terjadi.
Kesalahan baca
Kesalahan baca biasa terjadi, ini mungkin adalah karena posisi mata yang tidak sejajar dengan alat ukur. Kesalahan ini disebut dengan kesalahan paralaks.
Keadaan Saat Bekerja
Dan terakhir adalah keadaan saat bekerja. Keadaan ini terjadi karena ruangan kalibrasi seperti pengaruh suhu, kelembapan, dan juga tekanan.
Kesimpulan
Sudah paham tentang kesalahan kalibrasi? Dengan adanya berbagai macam kesalahan yang terjadi karena kalibrasi, pasti harus lebih teliti lagi untuk bisa melakukannya. Akan tetapi, kesalahan kalibrasi biasanya tidak bisa dihindari dan akan diukur juga ketidakpastiannya pada hasil kalibrasi.