Ilmu pengukuran atau metrologi yang ada di Indonesia akan semakin lengkap dengan adanya kalibrasi yang dilakukan dengan memperhatikan standar yang ada dan ada yang namanya uji banding kalibrasi. Evaluasi akan selalu diperhatikan untuk semua laboratorium kalibrasi terakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) untuk menciptakan standar kalibrasi yang jelas dan juga berkualitas.
Apakah Anda pernah tahu jika antara satu laboratorium kalibrasi dengan yang lainnya ini selalu melakukan uji banding kalibrasi untuk mengevaluasi kinerja masing-masing? Jika Anda belum tahu tentang itu, mari kita bahas di sini tentang uji banding kalibrasi di Indonesia!
Pengertian Uji Banding Kalibrasi
Uji banding kalibrasi secara garis besar adalah bagaimana untuk bisa membandingkan antara satu laboratorium kalibrasi dengan laboratorium kalibrasi yang lainnya untuk bisa melakukan evaluasi hasil kalibrasi.
Dalam uji banding antar laboratorium kalibrasi yang terakreditasi, nilai referensi yang diaplikasikan lazimnya dikeluarkan oleh lab metrologi nasional yang berbuat sebagai laboratorium referensi. Melainkan dalam sebagian kasus uji banding, laboratorium metrologi nasional kemungkinan tak bisa mengeluarkan nilai referensi untuk uji banding sebab artefak yang diaplikasikan berada pada level industri, sehingga patut dilakukan metode lain untuk menetapkan nilai referensi.
Tujuan Dilakukannya Uji Banding Kalibrasi
Tujuan yang paling pasti dari uji kalibrasi tentu saja adalah untuk mengetahui apakah laboratorium yang satu dengan yang lainnya ini menggunakan metode kalibrasi alat ukur yang benar atau tidak. Walaupun sudah terakreditasi semua, perlu juga untuk memperhatikan bagaimana kinerja laboratorium yang lain untuk bisa melakukan evaluasi agar menjadi yang lebih baik.
Selain adanya tujuan itu, beberapa hal lain yang menjadi uji banding kalibrasi di antaranya:
- Mengevaluasi unjuk kerja laboratorium, dibandingkan terhadap laboratorium lainnya
- Memenuhi persyaratan akreditasi laboratorium sesuai SNI ISO/IEC 17025:2017,
- Sebagai alternatif pengganti uji profisiensi;Â
- Mampu meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme laboratorium sehingga menambah
- Kepercayaan pelanggan kepada laboratorium untuk hasil kerjanya yang bisa dipertanggung jawabkan.
Cara Melakukan Uji Banding Kalibrasi
Laboratorium kalibrasi yang sudah terakreditasi oleh KAN bisa mendaftarkan untuk melakukan uji banding kalibrasi dengan laboratorium kalibrasi yang lain. Akan tetapi yang paling umum untuk dilakukan adalah sebagai berikut:
- Penetapan parameter pengujian: Tentukan parameter apa yang akan diuji, misalnya temperatur, tekanan, kelembaban, dan lain-lain. Pastikan parameter ini sesuai dengan ruang lingkup lab yang akan diuji.
- Penentuan peserta: Pilih lab yang akan berpartisipasi dalam uji banding. Pastikan lab yang dipilih memiliki kemampuan dan kompetensi yang sesuai untuk menjalankan pengujian parameter tersebut.
- Persiapan alat pengukur: Persiapkan alat pengukur yang akan dipakai dalam pengujian. Pastikan alat pengukur ini telah dikalibrasi dengan bagus sebelum dipakai.
- Cara pengujian: Lakukan penilaian pada alat yang sama di masing-masing lab. Lakukan penilaian sebagian kali untuk mempertimbangkan hasil yang konsisten.
- Analisis data:Â data yang didapatkan dari tiap-tiap lab untuk mempertimbangkan kesesuaian hasil penilaian. Pakai cara statistik untuk memperbandingkan hasil penilaian antar lab.
- Evaluasi hasil: Evaluasi hasil dan perbandingan antar lab untuk mempertimbangkan akurasi dan kesesuaian hasil penilaian. Hasil evaluasi dapat dipakai untuk mempertimbangkan tindakan koreksi dan untuk meningkatkan kualitas kalibrasi di lab tersebut.
Kesimpulan
Dengan adanya uji banding laboratorium kalibrasi ini membuat semua hal yang berkaitan dengan pengukuran di Indonesia menjadi lebih terstruktur dan memiliki kualitas yang bagus. Walaupun semuanya sesuai dengan standar yang berlaku, namun antara satu laboratorium kalibrasi dengan yang lain terkadang memiliki kinerja yang berbeda entah itu metode, kecepatan, dan juga bagaimana untuk melayani.