Kalibrasi dan juga tera, keduanya merupakan hal yang sudah pasti tidak asing lagi untuk Anda yang sudah berkecimpung dalam dunia pengukuran dan juga penimbangan. Akan tetapi, masih banyak yang bingung tentang apa yang menjadikan kalibrasi dan tera ini berbeda? Apakah memang tera dan kalibrasi ini tujuannya sama dan juga prosesnya sama?

Dalam dunia industri, kalibrasi ini sebenarnya sangat penting untuk bisa mengetahui apakah alat ukur itu mengalami perubahan hasil yang sudah sesuai standar atau tidak. Dan perusahaan pun juga harus bisa melakukan tera agar perhitungannya bisa akurat dari waktu ke waktu untuk alat ukur.

Perbedaan Tera dan Kalibrasi dari Pengertian

Mari kita mulai dari tera terlebih dahulu. Sebelumnya tera dan juga kalibrasi ini memiliki perbedaan dalam dunia metrologi.

Jadi, berdasarkan Undang-undang Metrologi No. 2 tahun 1981, tera yaitu menandai dengan pedoman tera legal atau pedoman tera batal yang berlaku. Dengan kata lain tera memberikan keterangan-keterangan tertulis yang bertanda tera legal atau pedoman tera batal yang berlaku.

Penilaian tera dijalankan oleh pegawai-pegawai menurut pengujian yang dijalankan atas alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya. Artinya, untuk tiap alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP) harus ditera sebelum dipakai.

UTTP tersebut yang dipakai untuk pengawasan di dalam perusahaan dapat dibebaskan dari tera ulang. Alat yang dimaksud antara lain meliputi peralatan lab penguji, unit produksi, serta peralatan yang dipakai dalam pelayanan jasa.

Tujuan dilakukannya Tera Ulang

Tera ini juga sebenarnya masih ada kaitannya dengan kalibrasi. Untuk tujuan dari tera ulang ini sebenarnya adalah untuk memastikan bahwa peralatan ukur yang digunakan dalam industri memenuhi persyaratan metrologi dan dapat diandalkan untuk pengukuran yang akurat.

Jadi tera ini prosesnya sedikit berbeda dengan kalibrasi, namun keduanya masih perlu adjustment di dalamnya. Selengkapnya bisa kalian simak di bawah ini.

Pembahasan Kalibrasi

Jadi, apa bedanya dengan kalibrasi? Kalibrasi adalah proses membandingkan hasil pengukuran alat ukur dengan standar referensi untuk menentukan seberapa akurat dan dapat diandalkan alat ukur tersebut.

Kalibrasi pengertiannya memang banyak, salah satunya adalah ada dari VIM 1993. Menurutnya, kalibrasi yaitu aktivitas di bawah situasi tertentu yang berkhasiat menentukan kekerabatan antara poin yang digambarkan alat ukur atau cara pengukuran. Bisa juga menunjukkan poin yang dimiliki oleh bahan ukur atau bahan pembanding dengan poin standar.

Tujuan dilakukannya Kalibrasi

Kalibrasi memang sangat penting. Jika dilihat dari tujuannya, kalibrasi sangat penting demi mendapatkan apakah ada pengukuran yang tidak benar dari sebuah alat ukur. Jadi, bisa dikatakan tujuan dari dilakukannya kalibrasi adalah untuk menentukan seberapa akurat dan dapat diandalkan alat ukur yang digunakan dalam pengukuran.

Selain itu, ada beberapa tujuan dari dilakukannya kalibrasi di antaranya adalah sebagai berikut:

Mencapai ketertelusuran pengukuran
Untuk menentukan ketidaksesuaian / penyimpangan
Hasil-hasil pengukuran sesuai dengan Standar

Kalibrasi dan juga tera ulang ini sebenarnya adalah hal yang berkesinambungan. Jadi, biasanya untuk alat ukur seperti jembatan timbang akan dilakukan kalibrasi dan juga dilakukan juga tera ulang.

Kesimpulan

Bagaimana ? Penjelasan di atas sudah sangat jelas bukan? Jadi, untuk tera adalah proses pengukuran dan pengujian terhadap peralatan ukur untuk memastikan bahwa peralatan tersebut memenuhi persyaratan metrologi yang ditetapkan oleh pemerintah, sedangkan kalibrasi adalah proses membandingkan hasil pengukuran alat ukur dengan standar referensi untuk menentukan seberapa akurat dan dapat diandalkan alat ukur tersebut.

Keduanya saling terkait dan penting dalam memastikan bahwa pengukuran yang dilakukan akurat dan dapat diandalkan, sehingga dapat menghasilkan produk dan layanan yang berkualitas.