Tahapan Kalibrasi Alat Kedokteran Sesuai Permenkes

tahapan kalibrasi alat kedokteran

Kementerian Kesehatan selalu perhatian dengan berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat termasuk instansi seperti rumah sakit, puskesmas, dan juga laboratorium. Semua instansi tersebut tentu saja menggunakan alat kesehatan yang sesuai dengan standar yang berlaku. Akan tetapi, standar yang berlaku itu seperti apa? Salah satu yang yang menjadi perhatian Kementrian Kesehatan adalah tentang kalibrasi alat kedokteran.

Kementerian Kesehatan mengeluarkan Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan) yang mengatur tentang kalibrasi alat kesehatan yang sesuai dengan prosedur agar bisa memenuhi standar yang berlaku secara Nasional. Apa saja tahapan kalibrasi alat kedokteran yang sesuai dengan Permenkes?

Kalibrasi Alat Kedokteran

Kalibrasi medis mengacu pada proses penyesuaian akurasi tampilan medis sesuai dengan standar peraturan. Kalibrasi medis atau alat kedokteran sangat penting untuk memastikan kualitas tampilan dan juga kinerja medisnya dari waktu ke waktu dan untuk memastikan tampilannya mampu dirasakan dengan cara yang sama di seluruh tampilan. 

Kalibrasi alat kedokteran juga diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi medis yang diperlukan. Permenkes mengatur semua alat kedokteran agar bisa melayani masyarakat dengan baik dan membuat nama baik instansi kesehatan di seluruh Indonesia terjamin.

Tahapan Kalibrasi Alat Kedokteran yang Tepat

Perangkat yang digunakan di lingkungan perawatan kesehatan harus mematuhi peraturan yang ketat. Kalibrasi juga bukan masalah setiap saat harus dilakukan saja. Akan tetapi Anda juga perlu tahu bagaimana tahapan kalibrasi alat kedokteran yang tepat bisa dilaksanakan.

Berikut ini adalah tahapan kalibrasi alat kedokteran yang tepat jika menganut kepada Permenkes no 54 tahun 2015:

  1. Langkah pertama adalah dengan mempersiapkan alat standar dan alat kedokteran yang dikalibrasi untuk komparasi
  2. Mempersiapkan operator kalibrasi yang sudah memiliki sertifikat untuk melakukan kalibrasi alat kesehatan.
  3. Pengukuran kalibrasi alat kedokteran
  4. Pencatatan dari pengukuran kalibrasi alat kedokteran
  5. Penentuan ketidakpastian
  6. Menentukan hasil kalibrasi
  7. Pengkonsepan
  8. Pengesahan konsep yang dilanjut dengan terbitnya hasil kalibrasi alat kesehatan tersebut dan sertifikat kalibrasinya juga

Manfaat Melakukan Kalibrasi Alat Kedokteran Sesuai Tahapan

Setiap laboratorium harus memiliki peralatan yang dikalibrasi dengan benar untuk mendapatkan berbagai sertifikasi, persetujuan atau lulus berbagai audit yang di beberapa sektor penting untuk melanjutkan aktivitas mereka. Mempertahankan sertifikasi melalui kalibrasi akan memastikan bahwa laboratorium dapat secara konsisten melakukan analisis yang diminta. Beberapa alasan utama perubahan fungsi peralatan lab adalah keausan, kelembapan, perubahan suhu, dan tekanan mekanis karena penggunaan yang berlebihan.

Karena adanya perubahan fungsi inilah dilakukan kalibrasi. Manfaat kalibrasi untuk alat kesehatan di antaranya:

  • Jaminan mutu terhadap produk yang dihasilkan melalui sistem pengukuran yang valid
  • Menghindari cacat/penyimpangan hasil ukur
  • Menjamin kondisi alat ukur tetap terjaga sesuai spesifikasinya

Kesimpulan

Tahapan kalibrasi alat kesehatan perlu untuk Anda perhatikan jika Anda mengelola atau bertanggung jawab untuk alat kesehatan yang ada di rumah sakit, puskesmas, atau pun di laboratorium. Permenkes sudah mengatur semua itu, dan Anda harus mematuhinya demi menciptakan instansi kesehatan di Indonesia yang berkualitas dan juga aman.