Penjelasan Tentang Kesalahan Kalibrasi, Begini Detailnyua

kesalahan kalibrasi

Pernahkah Anda berfikir tentang kesalahan saat melakukan uji kalibrasi? Mungkin ini adalah pikiran yang sangat aneh ketika Anda sebenarnya sudah tahu jika kalibrasi ini sesuai dengan metode yang berlaku dan juga sudah pasti sesuai dengan standar yang berlaku. Akan tetapi, apakah memang mungkin ada kesalahan kalibrasi?

Jawabannya tentu saja ada. Kalibrasi memang memiliki standar untuk setiap pengukurannya, akan tetapi kita perlu ingat jika pelaksana kalibrasi ini juga manusia. Walaupun memang mereka ini merupakan pelaksana kalibrasi yang sudah memiliki sertifikasi kalibrasi sekalipun juga bisa sekali untuk mengalami kesalahan saat uji kalibrasi.

Mari kita cari tahu tentang kesalahan kalibrasi dan bagaimana cara menghindarinya agar mendapatkan hasil kalibrasi yang tepat.

Apasih Kesalahan Kalibrasi Itu?

Jadi, sebenarnya kesalahan kalibrasi jika dibicarakan secara singkat memang hanyalah karena kalibrasi ini walaupun memang sudah dilakukan sesuai dengan prosedur, ternyata pengukuran dari alat ukurnya masih tidak presisi.

Kesalahan kalibrasi adalah perbedaan antara nilai yang diukur oleh perangkat yang dikalibrasi dengan nilai yang diharapkan dari standar referensi. Kesalahan kalibrasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ketidakakuratan atau ketidakpastian dari standar referensi, ketidakcocokan antara lingkungan kalibrasi dengan lingkungan pengukuran yang sebenarnya, atau kesalahan manusia dalam pengoperasian perangkat kalibrasi.

Kesalahan Kalibrasi yang Sering Terjadi

Kesalahan dalam uji kalibrasi memang seringkali terjadi. Maka dari itu, biasanya pengujian kalibrasi ini membutuhkan waktu yang tidak cepat karena memastikan dengan benar apakah pengukuran instrumen setelah dilakukan kalibrasi ini sesuai dengan standar atau tidak.

Karena ini adalah hal yang umum, kesalahan kalibrasi biasanya dibagi menjadi 3 jenis, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Kesalahan Umum
    Kesalahan umum adalah bagaimana untuk ketidakbisaan pelaksana untuk membaca skala kecil dan ada kekurangan keterampilan karena manusianya salah untuk pengukurannya. Alat ukur memang sangat banyak, jadi keterampilan untuk memahami dan bahkan menggunakan alat ukur untuk pelaksana kalibrasi juga terkadang ada yang tidak paham betul dengan alat tersebut walaupun misalnya masih dalam ruang lingkup laboratorium kalibrasi mereka.
  • Kesalahan Acak
    Untuk kesalahan acak, ini sendiri bukan karena ada yang teledor. Kesalahan acak ini bisa jadi karena ada getaran saat proses kalibrasi, sengatan listrik, angin yang berhembus, radiasi, dan masih banyak faktor yang tidak terduga lainnya.
    Untuk itulah kalibrasi memiliki prosedur untuk memastikan ruang kalibrasi harus steril dan juga aman demi menghindari berbagai faktor yang dapat menyebabkan kesalahan kalibrasi acak.
  • Kesalahan Kalibrasi
    Terakhir adalah tentang kesalahan kalibrasi yang sudah disinggung di atas. Kesalahan kalibrasi seperti ini adalah kesalahan sistematik.
    Untuk kesalahan sistematik terjadi ketika alat yang digunakan tidak dapat memberikan dukungan yang memadai. Faktor lingkungan di sekitar alat yang digunakan juga dapat berkontribusi terhadap munculnya kesalahan sistematik. Beberapa jenis kesalahan sistematik meliputi kesalahan pada komponen alat, titik nol yang tidak tepat, kerusakan pada alat, kesalahan paralaks, perubahan kelembaban dan suhu yang ekstrim, serta kesalahan pada kalibrasi.

Untuk faktor-faktor yang mempengruhi kesalahan di atas ini bisa kalian baca selengkapnya di bawah ini.

Baca Juga : Faktor-Faktor Kalibrasi yang Mempengaruhi Hasil Pengukuran

Bagaimana Cara Menghindari Kesalahan pada Kalibrasi?

Demi kesalahan kalibrasi ini harus diminimalisir, ada juga solusinya yaitu adalah dengan cara menghindari kesalahan pada kalibrasi.

Berikut ini adalah caranya dan ini harus Anda ketahui juga jika Anda memang seorang pelaksana kalibrasi yang tersertifikasi: 

  • Memeriksa dengan teliti semua benda yang akan diukur.
  • Baca hasil pengukuran sesering mungkin untuk memeriksa konsistensi.
  • Periksa hasil rekaman sebagai hasil baca.
  • Ulangi seluruh pengukuran secara mandiri guna memastikan kekonsistenan data. Inilah yang menjadi kalibrasi alat ukur itu adalah kegiatan yang sangat teliti karena harus dilakukan pengujian standar berkali-kali.
  • Menggunakan rumus-rumus geometrik sederhana atau rumus aljabar guna memastikan kebenaran hasil ukuran. Misalnya saat melakukan pengukuran sudut pada sebuah segitiga, jumlah dari ketiga sudut segitiga tersebut sama dengan 180°.