Cara Analisa Hasil Kalibrasi yang Tepat dan Evaluasinya

analisa hasil kalibrasi

Kalibrasi yang benar adalah dengan cara yang harus sesuai dengan prosedur yang berlaku. Untuk terakhir kalinya, kalibrasi ini akan menghasilkan sebuah laporan kalibrasi. Setelah Anda telah memahami tentang cara membaca hasil kalibrasi, ada satu cara lagi setelahnya yaitu adalah dengan cara menganalisa kalibrasi.

Cara menganalisa kalibrasi ini sangat penting demi bisa mendapatkan pemahaman apakah memang kalibrasi yang sudah dilakukan oleh pihak laboratorium kalibrasi ini sudah benar atau belum. Biasanya, cara ini adalah cara yang akan dilakukan oleh pelaksana kalibrasi sebelum untuk bisa melakukan koreksi kalibrasi.

Bagaimanakan cara menganalisa hasil kalibrasi yang tepat dan juga mudah untuk dipahami? Mari kita bahas di sini!

Analisa Hasil Kalibrasi

Analisa hasil kalibrasi dilakukan untuk mengevaluasi seberapa baik alat ukur yang telah dikalibrasi dapat memberikan hasil yang akurat dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. 

Evaluasi ini dilakukan karena yang namanya kalibrasi tentu saja ada saja yang mengakibatkan hasil kalibrasi bisa ada kesalahan karena yang melakukan kalibrasi adalah manusia yang bisa jadi memiliki kesalahan.

Dalam analisa hasil kalibrasi, perlu dilakukan perbandingan antara hasil kalibrasi dengan standar atau referensi yang digunakan. Hasil kalibrasi yang memenuhi standar yang ditetapkan menandakan bahwa alat ukur telah dikalibrasi dengan baik dan memberikan hasil yang akurat. Jika hasil kalibrasi tidak memenuhi standar yang ditetapkan, maka perlu dilakukan perbaikan atau penyesuaian pada alat ukur tersebut.

Menginterpretasikan Sertifikasi Kalibrasi

Untuk melakukan analisa kalibrasi, perlu adanya interpretasi sertifikat kalibrasi. Memang ini adalah hal yang sangat penting, ada beberapa poin yang harus diperhatikan, dan juga dilakukan adalah:

  • Koreksi
  • Ketidakpastian
  • Standar Ukur
  • Metode Kalibrasi yang Digunakan
  • Ketertelusuran

Semua hal tersebut harus dilakukan analisa yang sangat mendalam. Beberapa poin tersebut harus dilakukan dengan teliti karena ada yang membuat hasil dari kalibrasi mengalami penghitungan yang tidak tepat.

Cek Toleransi Kalibrasi

Hasil dari kalibrasi yang sudah Anda lakukan analisa kalibrasi bisa saja ada yang menjadi acuannya. Toleransi kalibrasi akan menghasilkan apakah hasil kalibrasinya ini bisa dipercaya atau tidak.

Jadi, toleransi adalah rentang nilai yang dapat diterima atau diizinkan oleh pengguna dari hasil pengukuran proses atau produk.

Ini adalah kesalahan yang diizinkan yaitu:

  1. Dihitung dari desain proses oleh pengguna
  2. Diresepkan oleh badan pengatur (berdasarkan Kelas Akurasi)
  3. Spesifikasi pabrikan (berdasarkan Akurasi)

Rumusnya adalah Batas atas – batas bawah (UTL-LTL)

UTL atau LTL adalah nilai berdasarkan batas toleransi. Batas toleransi = Toleransi/2

Batas Toleransi disediakan oleh pabrikan atau persyaratan proses. Jika kita melakukan suatu pengukuran, nilai batas toleransi akan memberitahu kita apakah pengukuran yang kita lakukan dapat diterima atau tidak.

Jika Anda mengetahui batas toleransi kalibrasi, ini akan membantu Anda menjawab pertanyaan seperti:

  1. Bagaimana Anda mengetahui bahwa hasil pengukuran Anda berada dalam kisaran yang dapat diterima?
  2. Apakah spesifikasi produk akhir lolos atau gagal?
  3. Apakah kita perlu melakukan penyesuaian?

Evaluasi Hasil Kalibrasi

Semua analisa ini akan menghasilkan evaluasi dari hasil kalibrasi. Utamanya adalah ada pada toleransi kalibrasi. Jika analisa dari hasil kalibrasi dinyatakan tidak tepat, maka harus dilakukan koreksi kalibrasi dan akan dilakukan pembenaran lagi untuk hasil kalibrasinya.

Kesimpulan

Sudah paham tentang analisa hasil kalibrasi? Kalibrasi memang bukan hanya sekedar melakukan kalibrasi dan sudah begitu saja, akan tetapi setelah kalibrasi dilakukan dan membuahkan hasil kalibrasi, akan dilakukan berbagai prosedur yang berlaku sebelum diberikan kepada pihak yang melakukan kalibrasi.