Dalam dunia pengukuran atau metrologi, sudah pasti ada yang namanya standar untuk kegiatan kalibrasi ini bisa dipercaya dan hasilnya bisa dipertanggung jawabkan. Salah satu cara pemerintah Indonesia untuk memenuhi standar yang berlaku secara internasional untuk mendapatkan ketelusuran kalibrasi alat ukur adalah dengan adanya akreditasi dari KAN (Komite Akreditasi Nasional).
Laboratorium yang sudah ada akreditasi dari KAN memiliki hak untuk melakukan kalibrasi alat ukur sesuai dengan sektor yang mereka pilih. Ada banyak sektor alat ukur di Indonesia yang perlu untuk dilakukannya kalibrasi seperti yang paling umum adalah sektor kesehatan, industri, kelistrikan, dan masih banyak lagi. Kalibrasi KAN apakah memang sepenting itu untuk dilaksanakan?
Penjelasan Kalibrasi KAN
KAN atau Komite Akreditasi Nasional ialah lembaga yang bertanggung jawab dalam memberikan akreditasi pada lembaga-lembaga yang melakukan kalibrasi. KAN memiliki peran penting dalam memutuskan bahwa lembaga-lembaga kalibrasi yang diakreditasi sudah memenuhi standar dan prosedur yang diatur dalam cara kerja kalibrasi.Â
Dengan adanya standar dari KAN, kepercayaan masyarakat pada hasil kalibrasi bisa terjaga dengan baik.
Laboratorium Kalibrasi KAN
KAN juga mempertimbangkan bahwa lembaga-lembaga kalibrasi menjalankan pembaruan dan pengembangan yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan prasyarat yang dibutuhkan. Dalam hal ini, KAN memainkan peran penting dalam menjaga kredibilitas dan mutu hasil kalibrasi yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga yang telah diakreditasi yaitu salah satunya adalah laboratorium kalibrasi.
Laboratorium kalibrasi KAN memegang peranan yang sangat penting untuk proses kalibrasi di Indonesia. Mereka ini yang paham betul tentang metode apa yang paling sesuai untuk dilakukannya kalibrasi alat ukur yang sesuai dengan standar internasional seperti ISO dan juga standar nasional yaitu SNI. Dengan ini, menciptakan alat ukur bisa dilacak kalibrasinya.
Prinsip Prinsip Kalibrasi KAN
Untuk memastikan pengukuran yang terarah dan konsisten, setiap sistem pengukuran memerlukan prosedur yang tepat dalam penggunaannya. Kalibrasi memiliki prosedur yang diatur secara ketat, baik dalam hal prinsip dasar maupun persyaratan teknis yang harus dipenuhi. Dalam menjalankan prosedur kalibrasi, hal yang pertama harus dipahami adalah prinsip-prinsip dasarnya, antara lain
- Memperhatikan obyek ukur, standar ukur yang mengacu pada standar kalibrasi internasional harus sudah teruji,
- Memiliki operator atau teknisi yang bersertifikat resmi, dan
- Lingkungan dengan kondisi baik.
Pedoman KAN Kalibrasi
Pedoman kalibrasi merupakan sebuah panduan yang dirancang untuk membantu pelaksanaan proses kalibrasi menjadi lebih efektif dan efisien. Panduan ini memberikan informasi detail tentang persyaratan, standar, serta prosedur yang harus diikuti dalam melakukan kalibrasi pada alat atau sistem pengukuran tertentu. Di dalam pedoman kalibrasi, terdapat informasi seperti spesifikasi teknis alat atau sistem yang akan dikalibrasi, cakupan kalibrasi, jangka waktu kalibrasi, serta persyaratan akreditasi yang harus dipenuhi oleh lembaga kalibrasi.
Selain itu, pedoman KAN kalibrasi juga dapat berisi informasi tentang prosedur pengukuran, kriteria penerimaan, analisis ketidakpastian pengukuran, dan pengaturan pelaporan hasil kalibrasi. Dalam menjalankan proses kalibrasi, lembaga kalibrasi dan pengguna alat pengukur harus selalu mematuhi pedoman kalibrasi yang berlaku agar hasil kalibrasi yang diperoleh akurat dan dapat dipercaya.Â
Adapun pedoman kalibrasi yang digunakan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis alat atau sistem pengukur yang akan dikalibrasi dan kebutuhan pengguna.
Kesimpulan
Semua kegiatan kalibrasi di Indonesia harus sesuai dengan prinsip kalibrasi KAN mulai dari bagaimana laboratorium kalibrasinya serta harus memenuhi pedoman yang berlaku. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua alat ukur yang ada di Indonesia bisa dipercaya secara internasional dan juga nasional hasil pengukurannya jika telah dilakukan kalibrasi di laboratorium kalibrasi KAN.