Sebuah kalibrasi menghasilkan laporan yang sudah pasti akan dipahami dengan mudah. Akan tetapi, yang menjadi masalah sebenarnya adalah bagaimana untuk bisa memahami isi dari laporan kalibrasi tersebut. Laporan kalibrasi atau hasil kalibrasi ini sebelum diserahkan kepada pemilik instrumen yang dilakukan kalibrasi, akan melakukan analisa dan juga koreksi kalibrasi.
Koreksi adalah hal yang sangat lumrah untuk berbagai kegiatan, termasuk itu juga tentang kalibrasi. Apa yang dimaksud dengan koreksi kalibrasi? Bagaimana cara melakukannya? Mari kita bahas secara lengkap!
Penjelasan Koreksi Kalibrasi
Sertifikat kalibrasi memberi tahu kita “koreksi kalibrasi” (yaitu angka yang harus ditambahkan ke nilai yang ditunjukkan untuk mendapatkan nilai sebenarnya) yang ditampilkan oleh instrumen dan nilai standar yang disertifikasi) pada sejumlah titik berbeda di seluruh bagian jangkauan instrumen. Koreksi kalibrasi sama dengan perbedaan antara nilai yang ditampilkan oleh instrumen selama kalibrasi, dan nilai standar yang disertifikasi.
Ini berarti bahwa jika sampel uji yang diukur memiliki nilai indikasi yang serupa dengan nilai kalibrasi tertentu, maka masuk akal untuk mengasumsikan bahwa koreksi kalibrasi yang berlaku untuk kalibrasi tertentu juga berlaku untuk sampel yang diukur.
Hal Penting Dalam Koreksi Kalibrasi
Melakukan koreksi kalibrasi berarti harus memperhatikan berbagai hal penting yang ada di dalam hasil kalibrasi.
Umumnya, ada dua hal penting dalam koreksi kalibrasi yang harus dikoreksi, yaitu tingkat akurasi kalibrasi dan juga presisi kalibrasi.
Tingkat Akurasi Kalibrasi
Hal penting pertama adalah menghitung tentang tingkat akurasi dari kalibrasi. Tingkat akurasi ini memang sangat penting untuk dihitung, karena pada dasarnya kalibrasi adalah hal yang sangat kompleks dilakukan dan pastinya ada beberapa faktor lain yang mengakibatkan ketidakpastian kalibrasi.
Ini harus dihitung kembali, apakah memang hasilnya tidak terlalu melenceng jauh atau tidak, dan apakah memang tingkat akurasi dari instrumennya sudah benar apa belum.
Presisi Kalibrasi
Kedua adalah presisi kalibrasi. Tingkat presisi kalibrasi ini adalah tentang bagaimana penghitungan yang menggunakan metode tertentu harus sesuai.
Presisi kalibrasi yang tidak tepat, maka akan dilakukan lagi yang namanya kalibrasi ulang. Ini sangat wajar karena kalibrasi ini bertujuan pasti untuk instrumen yang presisi dan juga demi keselamatan kerja dan untung ruginya industri.
Faktor-Faktor Dilakukannya Koreksi Kalibrasi
Salah satu alasan yang sangat penting kami melakukan kalibrasi adalah untuk menentukan kesalahan dan pada saat yang sama, koreksi untuk memperbaiki kesalahan sesudahnya.
Kesalahan hanya dapat dideteksi dengan melakukan kalibrasi. Tetapi begitu kesalahan terdeteksi, kita harus melakukan sesuatu. Baik kita menyesuaikan (menggunakan penyesuaian kesalahan nol dan rentang yang disediakan) atau melakukan faktor koreksi jika kita tidak dapat menyesuaikannya.
Jika Anda menginginkan hasil terbaik dari hasil kalibrasi, maka Anda perlu mempelajari teknik penentuan faktor koreksi yang tepat.
Alasan lain mengapa kita perlu menghitung atau menggunakan faktor koreksi adalah untuk memastikan bahwa kita memenuhi persyaratan yang ditentukan dari standar referensi atau bahan referensi yang dikalibrasi. Kami perlu memastikan bahwa kami menggunakan faktor koreksi yang diperbarui setiap kali kalibrasi ulang atau kalibrasi baru dilakukan. Ini adalah persyaratan berdasarkan klausul 6.4.11 ISO 17025:2017.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk koreksi kalibrasi adalah sebagai berikut:
- Perangkat yang baru.
- Suatu perangkat setiap waktu tertentu.
- Suatu perangkat setiap waktu pengaplikasian tertentu (jam operasi)
- Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi.
- Ketika hasil pengamatan dipertanyakan.
Cara Menghitung Nilai Koreksi Kalibrasi
Untuk menghitung nilai koreksi kalibrasi, berikut ini adalah contoh kegiatan yang harus dilakukan:
Koreksi = (Nilai Sejati) – (Nilai Terukur)
Koreksi = Faktor Koreksi (CF)
- CF = – Kesalahan
Contoh di atas rentang 20 °C:
Koreksi = 20.000 – 19.955 = 0.045 °C
CF = 0,045 °C